Silakan baca tulisan di bawah ini, sangat menarik !!!
BILA AKAN MENIKAH
Setahun telah berlalu. Caroline
Fanway mengamati fajar kelabu dengan mata yang suram. Cinta yang telah lama ia
dambakan datang pada akhirnya. Apa yang ia bayangkan akan menjadi saat-saat
yang cerah ternyata hanya penderitaan. Memang telah banyak kemenangan
diraihnya. Kelas artis itu bukan hanya melahirkan cinta, tetapi juga menaikkan
tingkat pekerjaannya seperti diramalkan oleh Ny. Brice. Ia bahagia dalam
pekerjaannya, dengan mengekspresikan daya kreasinya dalam periklanan. Memang
bukan melukis gambar. Tapi itu akan dicapainya suatu hari kelak. Pekerjaannya
berjalan lancar.
Persoalannya sekarang sudah
pasti. Apakah ia akan menikah? Apa akibatnya atas pekerjaannya? Dan kawin dengan
yang mana dari kedua pria yang kelihatannya sama-sama mengaguminya? Apakah ia
mencintai keduanya? Keduanya ingin menikahi dia dalam musim panas ini dan ia
mengakui ia lebih suka menikah daripada melakukan apapun di dunia ini.
Penderitaan karena tekanan seks telah lama menggodanya. Berulangkali ia
mengalah, hampir-hampir memuaskan keinginan yang tidak pernah mau diam.
Menjelang berakhirnya jam kerja,
Caroline berjalan menuju ke kantor Ny. Brice, dan dengan agak malu-malu
menuturkan ceritanya.
“ Saya kembali lagi,” ia memulai,
“ tapi kali ini bukan karena sulit mencari teman. Saya kira anda telah membantu
saya terlalu baik. Kelihatannya saya benar-benar disenangi, dan dua orang
lelaki ingin menikahi saya.”
Lalu ia menceritakan pilihan yang
sulit itu dan malam tak bisa tidur takut jangan-jangan ia berbuat kekeliruan
dan mengawini seseorang yang tidak ia cintai. Tampaknya kedua lelaki itu
sungguh-sungguh mencintai dirinya.
“Kau kan beruntung?” kata Ny.
Brice.
Caroline memandangnya cepat,
sambil mencoba mengerti apa maksudnya, tapi Ny. Brice memandangnya mantap dan
senyum. Lalu menceritakan pada Caroline suatu kejadian, mengenai sebuah
kecelakaan lalu lintas yang mengerikan, dimana kedua lelaki itu luka parah.
Ia menceritakannya begitu baik,
sampai Caroline, dengan tangan terkepal, duduk sambil menangis. ” Tidak, tidak,
bukan itu, bukan itu,” teriaknya sambil
menangis.
“Memang tidak. Tapi apa kau tidak
tahu yang mana akan kau ikuti ? Yang mana yang kau cintai?”
Caroline mengangguk,” Dick.”
“Itulah.” Ny. Brice melanjutkan,”
Cinta bukan soal reputasi. Itu tidak tergantung kepada kecerdasan atau kekayaan
materil. Itu soal kecocokan. Kita merasakan tarikan yang aneh, begitu
kira-kira? Dalam masalahmu ini, setelah kau mengatasi rasa segan berlebihan dengan
berhasil, masih ada tertinggal sedikit androphobia, perasaan takut kepada
laki-laki dan takut terhadap pertimbanganmu sendiri sehubungan dengan mereka.
Kau lihat bahwa Fenwick Atwood seorang lelaki yang baik, cerdas dan
berkecukupan. Ia seorang yang kukuh dan aktif merayu. Tapi Richard Strong
justru yang kau cintai, sekalipun ia miskin dan tidak begitu hebat
kecerdasannya. Kau merasakan kelembutan dan pengertiannya. Hatimu mengetahui
kesetiaannya.”
“Saya merasa aman bersama dia,”
Caroline menyetujui.
“Itu salah satu tanda yang paling
meyakinkan,” Ny. Brice melanjutkan.” Tentu tak banyak gunanya kalau saya hanya
menanyakan padamu tentang mutu relatif dari kedua lelaki itu. Kau telah
memberikan jawaban yang sadar, yang mungkin saja memperdayakan kita berdua.
Maka saya harus mencoba supaya engkau membayangkan pengalaman yang akan
menyentuh perasaan hatimu. Itu sebabnya saya menuturkan cerita tadi, dimana
kalian bertiga terlibat dalam kecelakaan mobil dan kedua pria itu terluka.”
“Anda menceritakannya begitu
hidup, sampai-sampai saya seolah-olah mengalaminya betul-betul.” kata
Caroline,” persis seperti ketika saya membaca novel-novel itu. Tapi saya segera
sadar bahwa saya tidak patut tergesa-gesa mengikuti Fenwick. Kalau sesuatu
terjadi atas Richard, saya tak bisa tahan sama sekali.”
“Kalau kau tidak menikahinya,
juga akan terasa demikian sepanjang hidupmu. Kalau kau mengawini Fenwick, kau
masih akan hidup bersama Dick dalam khayalan, patah hati karena selalu gelisah
memikirkan bagaimana keadaannya.”
“Bagaimana sampai anda begitu
bijaksana menggunakan cara itu untuk membuktikan hal ini?” tanya Caroline.
“Itu bukan kebijaksanaan, sayang.
Cuma latihan. Kita tahu bahwa dalam setiap masalah serius, rahasianya tak lain
dari mengetahui bagaimana membuat pikiran seseorang memasuki suatu pengalaman
dan menghayati masalah itu seakan-akan merenungkan dalam-dalam dan tanpa
dipengaruhi orang lain. Dengan membuatmu meresapi cerita itu, kedua tujuan itu
bisa dicapai.”
Andaikata hanya ada sekeping
saran untuk memecahkan kesulitan hidup, maka inilah dia. Pindahkan pemikiran
anda ke dalam pengalaman. Buatlah teori itu dapat disentuh. Taruh perasaan ke
dalam tindakan yang dibayangkan. Uji pendapat anda dengan membayangkannya
dalam tindakan.
Caroline mengalami konflik sebab
ia tidak mempertimbangkannya dalam-dalam, tapi hanya kuatir tentang kerumitan
cintanya. Ia menggunakan kecerdasan dalam menilai kelahiran Fenwick Atwood dan
berpikir mengenai Richard Strong. Ia sembunyikan daya tarik seks dari cintanya
terhadap Dick, sampai ia sendiri melupakannya. Dan lebih dari itu, Fenwick
ternyata sangat hangat dalam mencintainya. Kini Caroline mengerti, bahwa
uangnya memberi keyakinan pada dirinya, sedangkan Dick ragu-ragu apakah ia
mungkin melakukan bagi Caroline segala sesuatu yang ia rasakan patut
diperolehnya.
Bila orang-orang berpikir bahwa
mereka sedang jatuh cinta, kebanyakan dipengaruhi oleh gagasan bodoh mengenai
penyangkalan diri, sehingga tertipu oleh tindakan kasih-sayang yang terlalu
ingin memiliki. Mereka anggap untuk dicintai mereka perlu meyakinkan orang lain
bahwa mereka patut dihargai sebagai pribadi-pribadi, karena menyangkal diri dan
mengorbankan-diri dimata kekasihnya. Maka merekapun kawin, dan anda tahu
lanjutan ceritanya. Hal yang umum terjadi.
Jangan kawin hanya karena
seseorang mencintai anda. Itu bukan alasan yang cukup,
dan kadang-kadang alasan yang buruk. Kalau ia ingin memiliki dan cemburu, ia
tidak mencintai anda. Ia hanya menginginkan diri anda. Ia perlu memiliki anda
untuk membesarkan kebanggaan-dirinya. Kalau anda jadi budaknya, ia merasa
berkuasa. Kalau anda memuaskan ketamakannya, anda akan menyesal seumur hidup. Sifat
ingin terlalu memiliki dan cemburu merupakan ciri-ciri
kebinatangan yang suka mencari mangsa.
Kawinlah
hanya kalau orang lain itu kelihatan manis
dan menyenangkan bagi anda. Kawinlah kalau anda mencintai, bukan
kalau anda mau berkorban buat dia, atau ingin memiliki dia. Bila iblis kembar
itu, penyangkalan-diri dan sifat terlalu-ingin memiliki, memasuki hubungan
antar manusia, neraka akan datang menyusul, dan cinta akan terbang lewat pintu
entah ke mana. Kalau anda kawin atas dasar
mengorbankan-diri, pasti anda akan memilih pribadi yang paling malang di
bumi untuk dikawini, sebab itulah artinya penyangkalan diri yang terbesar. Hukum
mengenai cinta, sebenarnya, menunjukkan kebodohan penyangkalan-diri sebagai
suatu cara hidup. Membuang intuisi dan hasrat-hasrat utama anda kebelakang akan
menyebabkan perkawinan tak lebih dari pelacuran. Kalau dibiarkan sesuatu selain
kenyataan dan keutuhan cinta anda, membawa anda kepada perkawinan, itu
sungguh suatu kejahatan.
Jangan memasuki perkawinan
hanya untuk menyenangkan orang lain. Itu hanya akan mencemarkan cinta,
dan kalau perkawinan anda tidak berakhir dengan perceraian, sebenarnya harus.
Dorongan yang sejati dan dalam untuk mencari teman hidup, suatu waktu kelak
akan muncul sehingga hubungan yang hanya berupa kompromi itu akan menjadi
penderitaan. Jangan biarkan nasib orang lain manapun merintangi cinta, kalau
tidak, secara diam-diam anda akan membenci dan membinasakan orang terhadap
siapa anda telah mengorbankan kans anda untuk kebahagiaan yang romantis.
Lebih penting dari segalanya, jangan
sekali-kali menikahi seseorang yang tidak bisa tetap sebagai kekasih. Selalu ada bahaya bahwa
seorang pria akan menjadi seorang suami dengan mengorbankan keutuhan-dirinya.
Kalau ia kehilangan kepribadian dalam hubungan ini, akhirnya juga ia akan
kehilangan hubungan itu. Kalau ia jadi tenggelam dalam persahabatan semu,
bertindak sebagai budak yang taat karena seorang wanita menumpahkan segala
persoalannya, dan masyarakat mendorong dia ke dalam posisi yang tak berdaya
sebagai pemikul beban, ia akan habis seperti gema yang tidak dibutuhkan.
Ada satu hukum dasar dalam
cinta:” Selalulah berlaku sebagai diri anda.”
Mulailah demikian, sebab cuma itu perlindungan anda. Jangan lakukan apapaun
yang bertentangan dengan pribadi anda hanya untuk merayu wanita atau pria,
sebab anda hanya akan memenangkan kesulitan. Ia, yang tidak menyukai diri anda
apa adanya, akan mulai membenci anda pada ahirnya secara diam-diam bila
faktanya tersingkap.
Jangan menjadi pengikut saja
bagi partner dalam perkawinan. Pertahankan cita-cita dan nilai-nilai
intelektual anda. Jangan biarkan lelaki mengurung anda terus di rumah, atau
seorang wanita membelenggu anda di rumah seperti hewan peliharaan. Anda adalah
milik hidup ini pertama-tama, dan milik partner anda hanya selama ia tidak
mencoba terlalu ingin memiliki anda.
Jangan lupakan hukum
perkembangan menuju kematangan. Mereka yang kawin pada usia dua puluhan
pasti belum berkembang dalam banyak segi, sebab tak seorangpun yang matang pada
usia sedemikian. Keduanya sedang bertumbuh. Yang penting dipikirkan bukanlah “ Bagaimana
keadaanya sekarang sebenarnya.?” Tetapi “ Bakal bagaimana keadaan
dia nanti? Ke arah mana ia akan berjalan? Bagaimana ia berkembang? Bagaimana
keadaan dia duapuluh lima tahun lagi?”
Apakah ia akan berkembang menuju
kematangan seperti cara anda? Apakah anda mau dan dapat berkembang bersama?
Kalau demikian, anda bisa tetap bersama-sama. Kalau kalian berkembang kearah
yang berlainan, alam akan memaksa perceraian. Sikap mengenai perkembangan dalam
jangka panjang penting sekali dalam mempertimbangkan perkawinan. Anda akan
terhindar juga dari sikap perfeksionisme. Sungguh menggelikan kalau anda
menilai bakal teman hidup anda menurut patokan ideal yang anda harapkan pada
waktu ia telah berusia sembilan puluh tahun. Tak mungkin ia sama bijaksananya,
lembutnya dan simpatiknya seperti pada usia dua puluh sembilan tahun. Perlu
tahun-tahun yang lama untuk mengembangkan pengertian yang lembut, tapi matang.
Kalau kekasih anda berjanji
menyingkapkan hal seperti itu, itu cukup berarti. Jika anda yang
menyingkapkannya, ia memegang nilai-nilai anda, ia berbicara dalam bahasa
kejiwaan anda. Tapi jangan nikahi dia kalau anda mencintai ketenangan dan ia
mengagumi keributan; kalau anda mencari museum dan ia mencari hiburan di
restauran. Anda menghentikan sakit jantung bila anda menghadapi kenyataan bahwa
lebih baik kehilangan cinta sekarang daripada bangkit setelah beberapa tahun
perkawinan semu dan anda sadar bahwa perkawinan itu tak pernah anda hayati.
Kalau anda mengkompromikan cinta,
anda menolak dan bahkan merusak hubungan azasi anda dengan kehidupan. Lebih
dari itu, anda menjadi balok rintangan dalam kehidupan orang yang anda kawini.
Anda merugikan kehidupannya justru dengan hidup bersama atau membebani dia.
Pemuasan diri sedemikian melanggar prinsip dasar keintiman. Kalau perkawinan
hanya untuk memuaskan kebanggaan-diri, hanya untuk mendapatkan apa yang di
dambakan oleh hasrat anda yang bukan-bukan pada saat itu, hilanglah vitalitas
yang anda rindukan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar